Ada kabar baik buat pengguna BlackBerry. Produsen telepone pintar Blackberry , yaitu Research In Motio (RIM) melalui juru bicaranya kemarin (9/7) sudah memastikan akan segera membuka kantor layanan di Indonesia pada tanggal 26 Agustus 2009.
“Fasilitas reparasi BlackBerry di Indonesia akan secara efektif beroperasi pada 26 Agustus mendatang,” ujar Gregory Wade, Regional Vice President RIM Asia Pacifik melalui conference-call dengan KONTAN. Conference-call ini juga diikuti Katie Lee, selaku PR Manager RIM Asia Pacifik, dan Rachel Koii, PR Manager RIM ASEAN.
Wade menjelaskan, RIM akan membuka fasilitas perbaikan resmi dengan skala nasional. “Ini sesuai dengan permintaan Pemerintah Indonesia,” imbuhnya. Namun, ia tak bersedia memberikan informasi lebih banyak seputar rencana itu, termasuk ongkos yang akan mereka keluarkan.
Namun, kepastian dari produsen telepon pintar Blackberry ini tak serta merta melumerkan sikap pemerintah. Jurubicara Departemen Komunikasi dan Informatika Gatot S Dewa Broto menegaskan, jika RIM tetap pada rencananya, maka terhitung 17 Juli 2009, atau sehari setelah masa tenggat, sertifikasi untuk seluruh produk BlackBerry tetap akan dibekukan.
Pemerintah menganggap tenggat untuk RIM sudah lebih dari cukup. “Tenggat waktu 16 Juli merupakan batas toleransi yang bisa Pemerintah berikan,” kata Gatot.
Namun, RIM keberatan dengan tenggat waktu itu. “Sulit bagi kami bisa membuka service center maksimal 16 Juli,” tandas Wade.
Gatot sendiri tak mau berkomentar soal janji RIM. Ia beralasan belum mendapatkan pemberitahuan apapun dari produsen smartphone itu. “Saya mendengar rencana RIM hanya melalui media,” katanya.
Melihat kondisi ini, pada 17 Juli nanti, pasokan BlackBerry baru di pasar akan terhenti. “Pembekuan hanya akan kami buka setelah kantor mereka resmi beroperasi di Indonesia,” tandas Gatot.
Sementara para operator penyedia layanan BlackBerry mengaku cukup bingung melihat sikap pemerintah yang bersikukuh membekukan sertifikasi produk BlackBerry , hal ini tentu bakal mengganggu rencana bisnis mereka. Pembekuan itu membuat operator tidak bisa menjual ponsel pintar tersebut..
Handono Warih, Manajer Umum Pemasaran Excelcomindo Pratama, salah satu operator layanan BlackBerry, mengungkapkan, penghentian sertifikasi akan mempengaruhi rencana bisnis XL. “BlackBerry seri terbaru yang kami pesan Juni lalu, bisa tertunda peluncurannya di Indonesia,” keluhnya.
Namun Handono tidak bersedia menyebutkan potensi kerugian perusahaannya. Menurut Handono, saat ini Excelcomindo harus kembali menyusun rencana bisnisnya.
Keputusan itu juga otomatis membuat operator tidak bisa menerima barang baru. Pasalnya, pesanan operator yang masih di kapal tidak akan mendapat sertifikat.
Biasanya, operator setiap bulan memesan sejumlah handset BlackBerry untuk memenuhi stok. Dari proses pemesanan, pengapalan hingga sampai ke tangan pemesan, butuh waktu 60 hari – 90 hari. “Saat ini ada puluhan ribu handset BlackBerry yang sudah kami pesan dan dalam proses pengiriman dan perizinan,” imbuh Handono.
Tapi operator mengaku tidak bisa berbuat banyak. “Bagaimana pun juga RIM sudah dinilai melanggar. Hak pemerintah untuk menegakkan aturan itu,” tutur Grup Head Brand Marketing Indosat Teguh Prasetya Mukti.
Para operator mengaku, saat ini stok BlackBerry yang ada, diprediksi hanya cukup untuk kebutuhan penjualan dua bulan ke depan.
Sabtu, 11 Juli 2009
Akhirnya Produsen Blackberry Memastikan Akan Membuka Service Centernya Di Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Kepada Teman-Teman sekalian silahkan komentar Disini,
Kalau Teman- Teman Mau Komentar Dengan Mengunakan Emoticon Silahkan.
Sebelumnya Terima Kasih Atas Komentarnya....