Masyarakat, khususnya anak-anak, perlu tayangan alternatif mengatasi dominasi sinetron yang miskin nilai akal budi dan budaya. Inilah yang melatarbelakangi Televisi Berlangganan Astro mengadakan ”Hom Pim Pa”, program televisi yang mengeksplorasi bakat sekaligus kebutuhan riil siswa akan hiburan.
Hom Pim Pa merupakan sub-program dari Asyro Ceria, salah satu kanal (channel) Astro yang lagi dirintis. Menurut Lili Wahyuni, Marketing PT. Adi Karya Visi, pemilik hak siar televisi berjaringan ini di Indonesia, program Hom Pim Pa ini pada dasarnya merupakan ajang mencari dan menemukan bakat seni siswa sekolah dasar. Mereka diberi kesempatan aktif bergabung dan menunjang program yang ada.
”Eksplorasi bakat anak yang belum tampak merupakan inti program ini. Jadi, bukan kompetisi,” ucapnya di sela-sela kunjungan (school visit) ke SDN Merdeka, Rabu (16/1).
Program ini terbagi dalam tiga segmen : Pura-pura, yaitu anak-anak berperan dalam karakter tertentu ; Ngobrol Yuk atau acara talkshow dimana siswa dapat mengungkapkan pendapat dengan gayanya sendiri ; serta Calon Beken, yaitu ajang seni.
”Secara tidak langsung, bisa jadi sarana membangun karakter. Kebebasan untuk berekspresi adalah hal esensi bagi individu, menjadi hak dasar,” ujar Ika Sastrosoebroto, President Director Prominent.
Program yang tidak lagi berorientasi rating macam ini bisa menjadi alternatif riil melawan tayangan sinetron. Sebuah program yang digali dari dan untuk anak.
Kepala SDN Merdeka V/I Yati Mulyati mengatakan, kegiatan macam ini sangat baik untuk mengasah kepribadian dan keseimbangan otak anak. ”Akademis melulu kan juga tidak baik. Sekali-kali, entertainment untuk mengasah otak kanan juga perlu. Asal, tidak berlebihan,” ucapnya.
SDN Merdeka merupakan salah satu sekolah penghasil artis berbakat macam Ariel ”Peterpan” serta Tika dan Tiwi (T2).
Sarana interaksi
Menurut Tokoh pendidikan Arfi D. Moenanadaris, kegiatan yang mengakomodasi potensi perkembangan anak-anak pada dasarnya bagus. Asalkan, tidak mengakibatkan ekspolitasi.
Psikolog klinis Universitas Indonesia Lifina Pohan mengatakan, program ini merupakan bentuk sarana tepat interaksi anak yang berkesinambungan.
Namun, ia mengingatkan, peran orangtua tetaplah tinggi agar interaksi itu tepat dan mencapai sasaran. ”Dalam proses interaksi dengan fasilitator, teman, orangtua, serta lingkungan, anak belajar merespon stimulus, bagaimana mereka harus berperilaku. Ada hal yang harus dilakukan dan tidak. Keluarga tetap harus mendampingi agar terarah,” ujar Lifina.
Astro melakukan School Visit ke 20 sekolah dasar di Bandung, kemarin, untuk menggali ide dan sosialisasi program ini. Bandung merupakan satu dari tiga kota besar yang menjadi sasaran road show selain Surabaya dan Jakarta. Acara puncak kegiatan ini di Bandung akan dilakukan Minggu (20/1) di Bandung Super Mall.
Kamis, 23 April 2009
Perlu Alternatif Tayangan Hiburan Anak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Kepada Teman-Teman sekalian silahkan komentar Disini,
Kalau Teman- Teman Mau Komentar Dengan Mengunakan Emoticon Silahkan.
Sebelumnya Terima Kasih Atas Komentarnya....